Harapan setiap sarjana setelah wisuda ialah mendapat pekerjaan. Tak ada
yang mau menganggur. Namun faktanya, data terkini Badan Pusat Statistik
Indonesia menunjukkan masih banyak lulusan sarjana perguruan tinggi di
Indonesia yang menganggur. Sebanyak 650 ribu sarjana belum mendapat
pekerjaan.
Tidak ada yang lebih tragis daripada menjadi pengangguran. Masa kuliah selama 4-5 tahun terbuang sia-sia dan tidak menghasilkan apa pun. Para pengangguran, setiap hari berusaha mencari pekerjaan dengan mengirimkan ribuan lamaran pekerjaan ke perusahaan maupun saling berdesakan di job fair. Ada tiga alasan utama mengapa masih banyak lulusan sarjana Indonesia yang menganggur.
1. Banyak mahasiswa yang terlalu fokus pada kegiatan akademis
Sebagai mahasiswa, belajar dan meraih prestasi secara akademis tentu saja harus menjadi prioritas. Namun, IP cum laude tidak akan banyak membantu dalam meraih pekerjaan, kecuali sebagai syarat administrasi dalam melamar pekerjaan
Tidak ada yang lebih tragis daripada menjadi pengangguran. Masa kuliah selama 4-5 tahun terbuang sia-sia dan tidak menghasilkan apa pun. Para pengangguran, setiap hari berusaha mencari pekerjaan dengan mengirimkan ribuan lamaran pekerjaan ke perusahaan maupun saling berdesakan di job fair. Ada tiga alasan utama mengapa masih banyak lulusan sarjana Indonesia yang menganggur.
1. Banyak mahasiswa yang terlalu fokus pada kegiatan akademis
Sebagai mahasiswa, belajar dan meraih prestasi secara akademis tentu saja harus menjadi prioritas. Namun, IP cum laude tidak akan banyak membantu dalam meraih pekerjaan, kecuali sebagai syarat administrasi dalam melamar pekerjaan